Friday, April 15, 2011

NIHON BUNKA NI HI PRESENT!!! lomba menulus FANFIC

DARE TO DARE GAAA *TRIAK2* yang imazinasinya liaaaaar >,< ayo nulis fanfiiic.. di lombakan, dan ada hadiahya lhooo :D

 krterianya sebagai berikut ^^

Fanfiction (Umum)

• Tema cerita bebas

• Setiap peserta hanya boleh mengumpulkan satu naskah fanfic

• Naskah harus belum pernah diikutsertakan dalam lomba apapun dan tidak pula telah dipublikasikan dalam media apapun.

• Naskah harus hasil karya sendiri (tidak boleh menjiplak/ mencuri hasil karya orang lain)

• Naskah fanfic diketik, font Arial dengan ukuran font 12pt dan jarak spasi 1

• Gunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar

• Fanfic tidak diperbolehkan mengandung SARA maupun unsur pornografi

• Panjang naskah minimal 3 halaman dan maksimal 8 halaman

• Bentuk fanfic yang dilombakan berupa Oneshot

• Ketentuan genre, type, dan rating sbb:
-Genre : Bebas (Angst, Romance, Friendship, Family)
- Type : Straight (boleh ditambah yaoi/yuri tetapi hanya sedikit dan bukan termasuk inti cerita)
-Rating : G/ T/ PG
- Pairing dapat diambil dari Anime, Manga, J-Music, J-Movie, atau J-Drama,J-band atau tokoh fiksi tambahan

• Peserta wajib membayar uang pendaftaran sebesar Rp20.000,-/
• Penilaian dilakukan dengan penjurian secara adil dan tidak memihak. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat

• Peserta wajib mengumpulkan naskah fanfic maksimal pada tanggal 26mei2011
Naskah fanfic dapat di kirim ke email Nihon bunka no hi “nozomi no hi” :(menyusul)

untuk contact person, tanya via email aja ya :)

Sunday, April 10, 2011

Naruto Fanfiction #1 | Part Two


Aku Selalu Tahu itu, Sakura
A twoshots fanfiction by Bellpoid01
Final Chapter
Disclaimer: Naruto is always belong to Kishimoto Masashi – sensei, even I really want Uchiha Sasuke to be mine -,-
Warning: hm… alternate timeline? Still sets in Konoha, Shinobi War, and etc.



Uchiha Sasuke

Aku terus menatap ke arah tiga anak kecil itu. Tiga Genin yang di mataku terlihat bodoh sekarang. Tertawa bersama, mentertawakan hal yang konyol. Si Dobe masih memperlihatkan cengiran khasnya, Sakura memperlihatkan tawanya yang manis dan lembut. Aku di belakang berjalan santai sambil memperhatikan kedua teman setimku. Aku sendiri terlihat sedang tersenyum menanggapi banyolan konyol Naruto.

Aku ingat, saat itu aku juga sedang berusaha menahan tawa. Aku lupa, kejadian apa yang membuatku merasa segeli itu, untuk pertama kalinya sejak aku menutup hatiku. Aku terus memperhatikan alur mimpiku itu.

Tiba-tiba sekitarku menjadi gelap lagi. Aku terdiam, menunggu apa yang akan muncul lagi.

"Sasuke-kun!"

Sakura.


Pemandangan gelap itu berubah jadi sebuah salah satu jalanan di Konoha, jalan yang dulu juga sering kulewati bersama mereka. Lalu sosok Sakura muncul sedang memutar tubuhnya ke arahku dan memperlihatkan senyumnya yang khas. Tawanya lepas dan ringan. Seakan tidak memiliki beban. Wajah polos seperti anak perempuan yang selalu berbahagia.


Aku menatap dengan ekspresi datar. Jauh di sudut hati ini, aku merasakan sesuatu yang aneh. Sesuatu yang mengganggu emosiku.


Lalu secara tiba-tiba,

Naruto Fanfiction #1 | Part One

Aku Selalu Tahu Itu, Sakura
A twoshots fanfiction by Bellpoid01

Disclaimer: Naruto is always belong to Kishimoto Masashi – sensei, even I really want Uchiha Sasuke to be mine -,-
Warning: hm… alternate timeline? Still sets in Konoha, Shinobi War, and etc.

Akhirnya Sasuke dan pasukannya menyerang konoha dengan kekuatan barunya. Dia mengoordinir semua anak buahnya untuk menyerang Konoha dari semua sisi.

"Habisi desa ini!" perintah Sasuke dingin dan penuh penekanan. Para Shinobi Konoha pun tak kalah dengan kekuatan pasukan Sasuke. Mereka mengerahkan semua kekuatan yang dimiliki untuk melawan Suigetsu dan yang lain. Sedangkan Sasuke, tidak terlihat di arena perang manapun. Ke mana dia?


'Sasuke... akhirnya kau kemari juga,' batin Sakura sambil berlari untuk menuju ke arena perang. Dia sudah siap akan semuanya. Persiapan untuk mengahadapi Sasuke. Tiba-tiba ia terhenyak sesaat.

Benarkah aku sudah siap?


Tuesday, April 5, 2011

Kaichou wa Maid-sama! Chapter 59 Raws

I just give you the link, by the way ;)


here for the raws
here for the summary


special credits to YuzukuriblogMangafox, Picasa Web Album, and Tatsukidablog. thanks for beautiful night, friends :)



Monday, April 4, 2011

Panas.

Hari ini (liat tanggal di atas), panas menghujani bumi Jakarta. Sebenarnya ketika pagi masih menyisakan dinginnya malam, diri ini tidak menyangka kalau siangnya matahari begitu gencar memberikan sinarnya sebagai pembalasan tiga (atau dua?) hari mendung kemarin. Sialnya lagi, terpaksa kupakai jaket tebal—satu-satunya jaket layak pakai yang kumiliki—sebagai penutup luka memar akibat cambukan bekas kerokan yang sampai menodai lengan kiriku. Awal hari penuh keringat sial.

Hari ini sangat melelahkan. Kenapa? Jadwal berubah untuk mata kuliah Pendidikan Agama, dari yang biasanya dimulai dari pukul sebelas sampai satu siang, kini dimajukan jadi pukul sepuluh—pagi. Lebih sialnya lagi, setelah agama, kuis Fonologi menanti, dan ketika pukul tiga sore, Bumpo (Tata Bahasa Jepang) sebagai penutup benar-benar membunuh perlahan.

Hari ini… entah kenapa terasa sangat panas. Ternyata, ketika kedua iris hitamku membuang pandangan ke luar jendela kelas, kusadari pemandangan di luar sangat terik dengan dedaunan yang bersimbah cahaya kekuningan dari sang matahari. Helaan napas sebal keluar dari hidungku. Mengeluh, lebih jelasnya.
Aku benci panas. Aku semakin benci ketika batuk mulai menggangguku sejak kuliah Fonologi hingga berakhirnya kelas di hari ini.

Tahu apa lebih kerennya lagi? Ternyata oh ternyata, hari ini adalah jadwal rapat Bunkasai. Bukannya apa, tapi sungguh, hari ini adalah jadwal terkeren seumur perkuliahan gue. Ada di kampus dari pukul sepuluh kurang sampai tujuh kurang. Sembilan jam. Hitungan istirahat sekitar hampir dua jam dengan rincian: satu jam setelah agama (dosennya mau ke R.S.); sepuluh menit setelah Fonologi (sensei-nya sedikit ngambek karena aku terlambat beberapa menit); dan setengah jam setelah Bumpo menuju jadwal rapat.

Berlama-lama di kampus bukanlah suatu masalah, kalau saja itu bukan untuk menghadapi tiga mata kuliah—ditambah satu kuis—berturut-turut sampai sore. Mau tanya pendapatku? Itu memuakkan. (maaf, emosi sedang menduduki chart nomor satu untuk hari ini)

Lupakan soal tiga mata kuliah itu. Ini posting tentang rapat-cukup-panas, dengan ruang 403—403 sebagai saksi bisunya.

Ada apa di rapat itu? Kupikir hanya rapat biasa seperti minggu-minggu lalu yang membahas progress Bunka. Ternyata, ada acara ‘buka tutup topeles’* di sini. keluarlah segala retakan yang selama ini menghias kepanitiaan kami. Syukur Alhamdulillah, belum menjadi borok atau koreng. Retakan-retakan itu, dapat disimpulkan, telah terjahit benar-benar—meski belum kuat benar jahitannya. Tapi, anggap saja sudah kuat dan rapi.

Sore ini panas, apalagi pada pukul 5.30p.m. ketika aku dan Okta pergi makan. Matahari terik dengan sangat jahatnya, membuat banyak bias, bayangan, keringat, dan mata berkunang-kunang. Aku, lebih suka mendung atau hujan—bahkan kalau bisa salju**. Ditambah lagi topik rapat kali ini. Membuat udara di 403—404 bertambah panas.

Kita keren. Panitia Bunka 2011 ini sangatlah keren. Itu aja, sih.
.
.
.
#ceritanyaCliffHanger
Posting-an 4 April 2011
Tamat

Owner’s last words.
*: itu bukan arisan, maksudnya, kawan-kawan. Maksudnya, buka-bukaan. Transparansi antar tim. Yunowlah.
**: maksudnya analogi antara Sasuke sebagai salju atau hujan atau mendung dan Naruto sebagai matahari.