Wednesday, June 30, 2010

Review for Kaichou wa Maid-sama! Episode 11

Ah…
Awaken.
And can’t sleep again. So…
I think I want to review KWMS episode 11, though the 12 has been released. If you need the link, here Kaichou wa Maid-sama! Episode 11
Di KWMS (eaaa balik lagi ke Bahasa) episode 11, tidak berdasarkan pada chapter manapun di komik. Mungkin improvisasinya sutradaranya aja kali ya -___-
Yang jelas, pada episode kali ini, Takumi onii-sama sangat terlihat…. Wonderful.
Pada awal cerita, Usui Takumi yang dalam perjalanan pulang menolong seorang ibu-ibu yang kerepotan dengan apel-apelnya. Salah satu apel yang jatuh bertebaran di jalan itu menyentuh sepatu Usui, lalu, dengan manusiawi /plak/ ia membantu ibu-ibu tadi.
Merasa familiar dengan cerita ini? Ya, based on chapter 35 on manga version -___-
Lalu, seperti yang kita ketahui, Usui di ajak mampir ke rumah kediaman keluarga Ayuzawa, yang entah kenapa seperti perkiraan Usui. (Sasuga onii-sama :D)
Di rumah Ayuzawa, Usui terpaksa membetulkan lantai kayu yang rusak dan akhirnya berakhir dengan menikmati apel kelinci buatan ibu Ayuzawa. Tak lama…
“Tadaima!”
“Ah, Misaki, oakeri,”
“Onee-chan, okaeri,”
“Oakeri, Ayuzawa.”
Misaki langsung sweatdrop.
Selanjutnya, Misaki membawa Usui ke taman yang lagi banyak anak kecil main di sana. Misaki berburuk sangka pada Usui tentang keberadaannya di rumahnya tadi dan menuduh yang tidak-tidak. Usui, seperti biasa, menjawab dengan jujur apa adanya. Yah, sesuatu yang hanya bias di lakukan di depan Ayuzawa saja.
Pada saat itu, Usui berkata sesuatu yang bagi saya… menyedihkan. “Jadi seperti itu, ya, sebuah kehidupan keluarga normal.” Kira-kira begitulah yang di pikirkannya.
Memakan apel kelinci. Membuat tanda tinggi badan di kayu rumah. Bercengkrama dengan keluarga. Bermain dengan sesame anak kecil. Begitukah, sebuah masa kecil seharusnya?
Ayuzawa yang sat itu masih belum tahu apa-apa, hanya menanggapi Usui dengan ngin-anginan.
Esoknya, Sakura dan Shizuko melakukan hal bodoh yang tidak di duga Misaki sebelumnya. Ternyata, kemarin waktu Misaki menyeret Usui keluar dari rumah Misaki, kedu gadis itu melihatnya, dan mereka berpikiran kalau Misaki dan Usui itu pacaran. (belum saatnya Sakura -_____-)
Mulai dari situ, lah, rasa penasaran Sakura terhadap Usui semakin menggebu. Sakura beranggapan, meskipun dari luar Usui terlihat sama dengan anak Seika lainnya, tapi mungkin saja sebenarnya dia itu anak dari keluarga kaya raya.
“Mungkin saja sepulang sekolah ia pergi ke High Class Pool Club! Lalu setelah itu pergi ke tukang jahit kelas atas untuk memesan setelan baru! Lalu setelah itu makan siang di restoran kelas atas juga!” ujar Sakura menggebu-gebu. Dalam hati, Misaki nimpalin, “Usui selalu dating ke Maid Latte setiap pulang sekolah. Rasanya tidak mungkin ia melakukan hal-hal seperti itu.”
Lalu, di mulailah stalking job mereka. Dan ternyata, semua perkiraan Sakura tidak ada yang meleset! Usui benar-benar pergi ke tempat-tempat yang di bayangkan Sakura sebelumnya! Dengan tambahan…. Pergi ke panti jompo dan menemani seorang kakek-kakek main Igo, berlatih (atau bermain) baseball, dan menjadi… err pierro di sebuah TK. Sungguh gila laki-laki satu itu.
Ketiga gadis itu sangat tidak menyangka, dan malah makin penasaran dengan Usui. Tapi karena sudah malam, mereka memutuskan untuk mengakhiri stalking job mereka. Tinggalah Misaki seorang diri, yang akhirnya harus menghampiri Usui yang berdiri tak jauh darinya.
Di akhir cerita improvisasikeren itu, di perlihatkan apartment exclusive tempat Usui tinggal, dalam keadaan gelap. Hanya bermodalkan sinar dari cahaya bulan dan lampu kota. Tentu saja, dengan jendela super besar tanpa gorden, ruang tamu itu jadi terliaht sedikit jelas. Terdengar suara shower, dan tak lama sosok Usui (not naked, ceh = 3=) muncul di ruang tamu dan memakai kacamatanya. Sambil mengikat tali jubah mandinya, ia menatap pemandangan di luar jendela dengan pandangan yang… au dah apa, bingung di jelasinnya /kicked/

No comments:

Post a Comment